4 [MENTIMUN] BUDIDAYA MENTIMUN ORGANIK

Sumber : alamtani.com
google.com

 budidaya mentimun organik


 Budidaya mentimun organik memerlukan kecermatan lebih dibanding budidaya  tanaman palawija lainnya. Mentimun organik membutuhkan perawatan ekstra karena rentan terhadap hama dan cuaca. Biasanya mentimun akan lebih bagus ditanam pada tanah yang baru digarap karena biasanya ia memerlukan asupan hara organik yang cukup banyak. Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur sekitar 21 – 27°C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 – 1.200 meter dari permukaan laut.
Pengolahan lahan

Pengolahan lahan untuk budidaya mentimun organik dilakukan dengan cara mencangkul lahan dan langsung dibuat bedengan. Setelah dicangkul dan dibuat bedengan, biarakan selama 1-2 minggu supaya tanahnya terkena hujan dan panas secara bergantian terlebih dahulu. Sementara menunggu kesiapan tanah, persiapkan ajir yang nantinya akan dipakai untuk penopang tanaman.Setelah tanah dididiamkan, buatlah lubang tanam berukuran 30×40, lalu tiap lubang tanam diberi pupuk kompos sebanyak 2 kepal tangan tiap lubangnya. lalu diamkan selama 1-2 hari.   Total pupuk yang diperlukan per bedengnya adalah 30 Kg.
Penanaman

Sehari sebelum budidaya mentimun organik dilakukan, rendam biji mentimun terlebih dahulu dengan cara memasukannya kedalam kain dan merendamnya selama 15-20 menit. Setelah direndam, letakkan ditempat yang lembab, keesokan harinya akan tumbuh tunas  dan siap ditanam. Pada proses penanaman, masukan biji yang telah bertunas masing-masing dua biji kedalam lubang tanam yang sudah diberikan pupuk sebelumnya. Jika tanahnya kering, lakukan penyiraman setelah penananamn tersebut. Umur 2 HST biasanya benih yang ditanam sudah mulai tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi. Benih bisa diperoleh dengan cara membenihkan sendiri ataupun dengan membeli dari sesama petani.

Untuk pembenihan mentimun, lakukan pemilihihan buah yang baik yakni biasanya yang bagian pangkalnya kecil namun buahnya panjang dan besar. Pilih 2 buah dari 1 bedengan. Jika ada buah yang terpilih mulai membusuk maka petik semua calon benih tersebut lalu biarkan selama 1 malam, setelah itu, besoknya calon benih tersebut dibelah dan dikerok untuk diambil bijinya. Ambil bijinya lalu masukkan kedalam wadah dan biarkan semalam.

Besok harinya lakukan pengayakan di air yang mengalir. Untuk mempermudah pengelupasan selaput yang menyeubungi biji mentimun, campurkan biji tersebut dengan abu kayu ataupun daun bamboo. Pada waktu pentaringan ini juga bisa dilakukan pengujian benih yang bagu dan yang tidak. Benih yang kurang bagus akan terliaht mengapung dan terhanyutkan oleh air. Setelah itu lakukan penjemuran selama 2 harian lalu biarkan selama 3 jam dan kemudian masukkan kedalam botol. Jika penyimpanannya bagus benih bisa bertahan sampai berumur 1 tahun, tapi benih bisa mulai dipergunakan sejak 1-2 bulan setelah benih tersebut diproduksi.
Perawatan

Perawatan dalam budidaya mentimun organik dilakukan mulai hari ke 3 dan 4 setelah tanam dengan melakukan pengontrolan apakah ada yang mati serta mengontrol gulma, jika ada yang mati, lakukan penyulaman. Umur 1 MST, biasanya daun sudah mulai muncul, pada waktu tersebut buatlah pupuk cair yang akan diberikan pada minggu berikutnya. Pupuk cair dibuat dari 2 karung kotoran kambing (60 kg) dicampur dengan air hingga menjadi larutan pupuk sebanyak 50 liter, tutup dan diamkan selama seminggu, Untuk penggunaan pupuk cair pada mentimun diperlukan 10 liter pupuk cair untuk 1 bedengan.

Setelah seminggu, siramkan pupuk pada masing-masing tanaman. Masih pada umur 2 MST selain penyiraman dengan pupuk cair lakukan juga pengajiran. Setelah itu lakukan perawatan berupa pengikatan tanaman pada ajir, dan pengelolaan hama dan penyakit. Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimu diantaranya dikenal dengan istilah cacantal atau oteng-oteng, hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan kenatian pada tanaman, selain itu, hama yang kerap menyerang mentimun adalah ulat tanah, ulat tanah ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya daun atau buah. Kedua hama ini bisa dikendalikan dngan menggunakan kipait, gadung dan dicampur dengan air kencing kelinci.

Selain dua hama diatas, pada budidaya mentimun organik juga terdapat hama lalat buah dan  kutu daun. Sementara itu, untuk penyakit mentimun biasanya diserang oleh penyakit Busuk daun, tepung putih, antraknosa, bercak daun  dan busuk buah. Bisa dikendalikan secara kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan bagian tanaman yang terkena virus/penyakit.
Panen

Mentimun mulai berbunga pada 20 HST dan mulai dipanen pada 40 HST. Budidaya mentimun organik bisa dipanen 2 hari sekali sampai 10 kali panen. Total panen per bedeng dalam 10 kali panen bisa mencapai 46 Kg.  Setelah dipanen, biasanya mentimun di pack ataupun dimasukkan karung untuk dijual ke pasar.







budidaya mentimun organik



4 comments:

Tamu yang baik adalah yang menyapa tuan rumah
trimakasih telah berkunjung silahkan berikan saran dan komentar dengan kata 2 yang sopan



Cari artikel lain di Blog Ini

Yok ikutan gabung menjalin tali silaturahmi